Translate

Selasa, 07 Juni 2016

MENGENAL FUNGSI TRAFO ARUS (CT)

Penggunaan Trafo Arus (Current Transformer/CT) dapat kita jumpai di titik-titik pengukuran PLN atau di panel-panel milik pelanggan dengan daya relatif besar. Untuk melihat fisik trafo arus agak sulit memang, karena lokasi trafo arus tersebut biasanya tersembunyi di dalam kotak panel sehingga agak sulit dilihat dari luar.
Apa kegunaan trafo arus?
Trafo Arus (CT) umumnya difungsikan sebagai alat bantu untuk pengukuran arus dengan nilai besar. Di sini trafo arus membantu agar alat ukur (ampere meter, cos phi meter, watt meter dll) bisa digunakan untuk mengukur arus yang jauh lebih besar dari kapasitas aslinya.
Bagaimana caranya?
Dengan menggunakan trafo arus, sebuah alat ukur dengan arus nominal 1A atau 5A dapat digunakan untuk mengukur arus yang besarnya ratusan hingga ribuan ampere. Di sini trafo arus bekerja dengan “mengecilkan” nilai arus yang diukur dengan rasio tertentu ke nilai yang dapat diukur oleh alat ukur yang kita miliki.
Sebagai contoh, kita memiliki sebuah ampere meter dengan arus nomimal 5A, artinya ampere meter tersebut hanya boleh dilewati arus maksimal sebesar 5A. Rencananya kita ingin menggunakan ampere meter tersebut untuk mengukur panel MDP(Main distribution panel/panel induk) yang mana arus maksimalnya mencapai 100A.
Terus bagaimana?
Karena arus nominal ampere meter hanya 5A, jika kita pasang langsung ke MDP untuk mengukur arus 100A maka ampere meter tersebut akan terbakar dalam sekejap. Untuk menghindari hal itu, di sini kita menggunakan sebuah trafo arus yang mampu mengukur arus 100A di sisi primer-nya dan mengeluarkan arus 5A di sisi sekundernya. Kita bisa memilih trafo arus dengan rasio 100/5A (Maksudnya 100A untuk sisi primer dan 5A untuk sisi sekundernya sehingga faktor kali-nya adalah 20 kali).
Cara pasangnya seperti apa?
Sisi primer trafo arus nantinya kita hubungkan dengan busbar di panel MDP kita. Sedangkan sisi sekunder yang mengeluarkan arus maksimal 5A kita hubungkan dengan ampere meter yang kita miliki. Berikut gambarannya :

Bagaimana cara baca ampere meter-nya?
Sebagai contoh, ketika sisi primer trafo arus dialiri arus sebesar 50A, maka di ampere meter kita akan menunjuk angka sekitar 2,5 A. Untuk memperoleh nilai pengukuran arus yang sesungguhnya kita harus mengalikan hasil pengukuran di ampere meter dengan faktor kali trafo arus, yaitu 20 kali, dimana 2,5A x 20 sama dengan 50A.
Kok ribet ya harus dikalikan lagi hasilnya? Ada cara lain?
Agar kita tidak perlu mengalikan hasil pengukuran dengan faktor kali trafo arus maka pada saat memberli ampere meter kita bisa memilih ampere meter yang memiliki rasio sama dengan rasio CT. Dengan rasio yang sama maka apa yang ditunjukkan oleh ampere meter merupakan nilai yang sesungguhnya karena hasil pengukuran sudah “dikalikan” oleh ampere meter tersebut. Berikut contohnya :

Pada contoh di atas, ampere meter memiliki rasio 200/5A, artinya bisa digunakan berbarengan dengan CT dengan rasio 200/5A sehingga hasil baca ampere meter tersebut sudah sesuai dengan arus sesungguhnya.

1 komentar:

  1. trafo arus apa bisa meningkatkan arus jika pemasangan'nya dibalik , sepeti trafo CT 220 to ct 12volt , dalam arti 200/5A , apabila pada sisi sekunder kita beri arus sebesar 5 ampere , apakah pada sisi primer akan menghasilkan output dengan ampere yang lebih besar.......??😊

    BalasHapus