Translate

Selasa, 07 Juni 2016

Generator Sinkron

A. Konstruksi Generator Sinkron
     Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik.
     Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem “brushless excitation”.

B. Prinsip Kerja Generator Sinkron
  Kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan berbanding secara langsung memperlihatkan prinsip kerja dari sebuah generator AC dengan dua kutub, dan dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang terbuat dari dua penghantar secara seri, yaitu penghantar a dan a’.
   Lilitan seperti ini disebut Lilitan terpusat, dalam generator sebenarnya terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing Phasa yang terdistribusi pada masing-masing alur stator dan disebut Lilitan terdistribusi.
     Diasumsikan rotor berputar searah jarum jam, maka flux medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor dalam satu detik menghasilkan satu siklus per ditik atau 1 Hertz (Hz). Bila kecepatannya 60 revolution per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz.
    Untuk frekuensi f = 60 Hz, maka rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk kecepatan rotor n rpm, rotor harus berputar pada kecepatan n/60 revolution per detik (rps). Bila rotor  mempunyai lebih dari 1 pasang kutub, misalnya P kutub maka masing-masing revolution dari  rotor menginduksikan P/2 siklus tegangan dalam lilitan stator. Frekuensi dari tegangan induksi sebagai sebuah fungsi dari kecepatan rotor.
f = P n Hertz
2 60
    Untuk generator sinkron tiga phasa, harus ada tiga bbelitan yang masing-masing terpisah sebesar 120 derajat listrik dalam ruang sekitar keliling celah udara seperti diperlihatkan pada kumparan a – a’, b – b’ dan c – c’
     Masing-masing lilitan akan menghasilkan gelombang Fluksi sinus satu dengan lainnya berbeda 120 derajat listrik. Dalam keadaan seimbang besarnya fluksi sesaat :
ΦA  = Φ m · Sin ωt  
ΦB = Φ m · Sin (ωt – 120°)
ΦC = Φ m · Sin (ωt – 240°)

C. Bentuk Penguatan
     Seperti telah diuraikan diatas, bahwa untuk membangkitkan fluks magnetik diperlukan penguatan DC. Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron. Pada mesin sinkron dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang besar, seperti generator Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri tetapi dengan “Pilot Exciter” sebagai penguatan atau menggunakan magnet permanent (magnet tetap).
Gambar 1. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Penguatan Generator DC “Pilot Exciter”.
Gambar 2. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Sistem Penguatan “Brushless Exciter System”.
              
Alternatif lainnya untuk penguatan eksitasi adalah menggunakan Diode ssilikon dan Thyristor.
Ada dua tipe sistem penguatan “Solid state”, yaitu:
  •Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke rotor melalui Slipring.
  •“Brushless System”, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.

D. Bentuk Rotor
     Untuk medan rotor yang digunakan tergantung pada kecepatan mesin, mesin dengan kecepatan tinggi seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder gambar 3a, sedangkan mesin dengan kecepatan rendah seperti Hydroelectric atau Generator Listrik Diesel mempunyai rotor kutub menonjol gambar b.
Gambar 3a. Bentuk Rotor kutub silinder.
Gambar b. Bentuk Rotor kutub menonjol.
E. Bentuk Stator
      Stator dari Mesin Sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik , seperti telah dibahas di sini, yang berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti permebilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.
Gambar . Inti Stator dan Alur pada Stator
Gambar diatas memperlihatkan alur stator tempat kumparan jangkar. Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu :
  a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).
  b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).

F. Bentuk Stator Satu Lapis
      Gambar dibawah memperlihatkan belitan satu lapis, karena hanya ada satu sisi lilitan didalam masing-masing alur. Bila kumparan tiga fasa dimulai pada Sa, Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan fasa dipisahkan sebesar 120 derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus GGL penuh akan dihasilkan bila rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus GGL penuh menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis α_mek dan sudut listrik α_lis, adalah :

Gambar . Belitan Satu Lapis Generator Sinkron Tiga Fasa.

Sistem Pendingin Hidrogen pada Generator Listrik

Tidak dapat dipungkiri bahwa generator listrik wajib memiliki sistem pendingin yang sangat baik untuk membuang panas yang tercipta di dalamnya. Jika panas di dalam generator tidak secepatnya dibuang, ia akan secara langsung merusak generator itu sendiri. Panas berlebih dapat secara ekstrim merusak kumparan rotor, stator, bahkan akan membakar komponen-komponen generator tersebut.
Udara menjadi satu media populer yang digunakan untuk mendinginkan generator. Jumlahnya yang melimpah dan murah menjadi alasan kuat untuk terus menggunakannya. Namun demikian sistem pendingin udara yang digunakan pada generator ternyata menyimpan kelemahan. Udara tidak mampu mendinginkan generator dengan kapasitas di atas 425 Megawatt. Selain konduktivitas kalornya yang tidak mencukupi, massa jenisnya yang terlalu berat juga menjadi kerugian lain. Untuk itulah dibutuhkan gas jenis lain yang lebih baik di sisi konduktivitas termal maupun karakteristik lainnya.
Gas hidrogen menjadi pilihan terbaik untuk menggantikan udara sebagai media pendingin generator terutama pada generator-generator berukuran besar. Hidrogen dipilih karena karakteristik-karakteristiknya yang sangat baik jika digunakan sebagai pendingin, sebut saja konduktivitas termalnya yang tinggi (0,168 W/m·K), massa jenisnya yang sangat ringan, dan juga kalor spesifik yang tinggi. Dengan karakteristik tersebut, menjadikan hidrogen 7-10 kali lebih baik daripada udara jika digunakan swbagai pendingin. Hal ini bisa diibaratkan, untuk membangkitkan daya listrik yang sama, generator berpendingin udara akan berukuran 7-10 kali kebih besar dibandingkan dengan generator berpendingin hidrogen. Oleh karena itulah, untuk generator-generator berukuran besar, sistem pendingin hidrogen akan menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan menggunakan pendingin udara. Sebenarnya gas helium memiliki konduktivitas termal yang baik pula (0,142 W/m·K), namun karena harganya yang jauh lebih mahal ketimbang hidrogen maka ia tidak digunakan.
Tetapi bukankah hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar? Ya, hidrogen memang gas yang sangat mudah terbakar atau meledak. Namun ingatkah Anda tentang segitiga api? Sekalipun hidrogen pada generator bekerja pada temperatur tinggi, jika kita dapat menjauhkan hidrogen dari oksigen, maka segitiga api akan terputus, dan hidrogen menjadi aman dari resiko terbakar. Untuk masalah inipun sudah ada beberapa sistem pendukung yang digunakan untuk mencegah agar hidrogen selalu dalam keadaan murni (dijaga sekitar 99%), serta tidak akan kontak langsung dengan udara atmosfer. Sebuah sensor kemurnian hidrogen (purity meter) digunakan untuk selalu memonitor secara real-time tingkat kemurnian hidrogen. Dengan alat ini, sekecil apapun hidrogen tercampur dengan gas lain akan mudah diketahui. Jika pembacaan kemurnian hidrogen turun, sebuah sistempurging selalu siap digunakan untuk meningkatkan angka kemurnian hidrogen. Sistem purgingbiasanya juga termasuk di dalamnya sistem kontrol tekanan hidrogen agar selalu terjaga pada angka tertentu. Di sisi lain, ada sebuah sistem bernama hydrogen dryer yang juga berfungsi untuk menjaga kemurnian hidrogen dari kelembaban yang jika dibiarkan berpotensi memicu adanya percikan api di dalam generator. Satu sistem pendukung lain bernama sistem Seal Oil yang akan kami perkenalkan lebih lanjut nantinya, berfungsi untuk mencegah adanya kebocoran hidrogen ke udara bebas mengingat media pendingin hidrogen digunakan pada sisi rotor generator yang tentunya ada sisi potensial kontak (pada bearing generator) antara udara dengan hidrogen. Sistem-sistem pendukung generator berpendingin hidrogen tersebut akan kita bahas lebih detail pada kesempatan selanjutnya.
Generator terbentuk dari jutaan lilitan kawat yang tersusun menjadi kumparan di dua sisi sektor yang berbeda yakni rotor dan stator. Kumparan-kumparan tersebut akan menghasilkan panas yang sangat tinggi pada saat generator beroperasi. Hidrogen sebagai pendingin generator akan mengalir menyelubungi kumparan-kumparan tersebut, menyerap panasnya, dan membuangnya di pendinginheat exchanger. Ada dua jenis sistem pendinginan hidrogen pada generator yang lazim digunakan yakni hidrogen mendinginkan generator rotor sekaligus stator, serta generator dengan pendingin hidrogen untuk sisi rotor dan air pada sisi stator. Generator yang menggunakan pendingin hidrogen pada rotor dan air pada sisi stator biasanya berukuran besar dan menghasilkan Megawatt listrik di atas 500 MW.
 photo Geneerator with H2 only cooler.jpg
Generator Berpendingin Hidrogen
Generator hanya berpendingin hidrogen mensirkulasikan hidrogen ke seluruh sisi kumparan generator baik itu rotor maupun stator. Sebuah kipas aksial yang terpasang satu shaft dengan generator bertugas mensirkulasikan hidrogen tersebut agar terus berputar menjangkau segala sisi generator. Namun demikian, aliran hidrogen tidak menjangkau sisi dalam kumparan rotor, ia hanya mendinginkan sisi luarnya saja sehingga bisa dikatakan kumparan stator didinginkan hanya secara tak langsung (indirect cooler). Di beberapa titik sesuai dengan gambar di atas terdapat pendingin heat exchanger yang berfungsi untuk mendinginkan hidrogen yang telah menyerap panas komponen-komponen generator. Media pendingin hidrogen tersebut adalah air yang juga terus bersirkulasi dan membuang panas ke luar sistem.
 photo Generator with H2 and water cooler.jpg
Generator Berpendingin Hidrogen dan Air
Untuk generator berpendingin hidrogen dan air, mereka berbagi tugas sehingga hidrogen menjadi media pendingin rotor sedangkan air bertugas untuk mendinginkan kumparan stator. Selayaknya sistem sebelumnya, hidrogen bersirkulasi dengan bantun kipas yang ikut berputar dengan rotor sehingga dapat menjangkau seluruh bagian rotor. Pada akhir sistem sirkulasi, hidrogen tersebut masuk ke dalam pendingin heat exchanger untuk membuang panasnya ke media air. Sedangkan pada sisi stator, air menjadi pendingin yang mampu menjangkau seluruh bagian dalam kumparan yang tidak kita dapatkan pada sistem sebelumnya. Dengan sistem pendinginan seperti ini, tercatat desain generator terbesar yakni mampu menghasilkan listrik 858 Megawatt.

Panel Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan panel surya / solar cell, panel surya - solar cell mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu. 
Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
  • Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
  • Panel surya - solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
  • Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
  • Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll.
instalasi listrik tenaga suryaKalau kita membuat rumah baru, disarankan untuk  menggunakan PLN dan panel surya  / solar cell. Panel surya / solar cell digunakan untuk sebagian penerangan (dalam hal ini menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan dll.
Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.

Lampu LED sebagai Penerangan Rumah

Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
 Kekurangannya adalah:
Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.
 Lampu AC Lampu LED 
Voltage 220 VAC 12 VDC 
Watt15 Watt 3 Watt 
Lifetime 6,000 jam 50,000 jam 
Harga + Rp. 25,000+ Rp. 250,000

Panel Surya / Solar Cell untuk Listrik AC

Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini.
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.
Energi surya  Jumlah panel sel surya Kapasitas panel sel surya  Perhitungan Hasil 
 4 jam 24 panel 210 Watt  4 x 24 x 210 20.160 Watt hour
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut.  Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM.  Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.
Jumlah Aki  Voltage  Ampere  Perhitungan  Hasil  
100 12 Volt 100 Ampere hour  100 x 12 x 100 120.000 Watt hour 

MENGENAL FUNGSI TRAFO ARUS (CT)

Penggunaan Trafo Arus (Current Transformer/CT) dapat kita jumpai di titik-titik pengukuran PLN atau di panel-panel milik pelanggan dengan daya relatif besar. Untuk melihat fisik trafo arus agak sulit memang, karena lokasi trafo arus tersebut biasanya tersembunyi di dalam kotak panel sehingga agak sulit dilihat dari luar.
Apa kegunaan trafo arus?
Trafo Arus (CT) umumnya difungsikan sebagai alat bantu untuk pengukuran arus dengan nilai besar. Di sini trafo arus membantu agar alat ukur (ampere meter, cos phi meter, watt meter dll) bisa digunakan untuk mengukur arus yang jauh lebih besar dari kapasitas aslinya.
Bagaimana caranya?
Dengan menggunakan trafo arus, sebuah alat ukur dengan arus nominal 1A atau 5A dapat digunakan untuk mengukur arus yang besarnya ratusan hingga ribuan ampere. Di sini trafo arus bekerja dengan “mengecilkan” nilai arus yang diukur dengan rasio tertentu ke nilai yang dapat diukur oleh alat ukur yang kita miliki.
Sebagai contoh, kita memiliki sebuah ampere meter dengan arus nomimal 5A, artinya ampere meter tersebut hanya boleh dilewati arus maksimal sebesar 5A. Rencananya kita ingin menggunakan ampere meter tersebut untuk mengukur panel MDP(Main distribution panel/panel induk) yang mana arus maksimalnya mencapai 100A.
Terus bagaimana?
Karena arus nominal ampere meter hanya 5A, jika kita pasang langsung ke MDP untuk mengukur arus 100A maka ampere meter tersebut akan terbakar dalam sekejap. Untuk menghindari hal itu, di sini kita menggunakan sebuah trafo arus yang mampu mengukur arus 100A di sisi primer-nya dan mengeluarkan arus 5A di sisi sekundernya. Kita bisa memilih trafo arus dengan rasio 100/5A (Maksudnya 100A untuk sisi primer dan 5A untuk sisi sekundernya sehingga faktor kali-nya adalah 20 kali).
Cara pasangnya seperti apa?
Sisi primer trafo arus nantinya kita hubungkan dengan busbar di panel MDP kita. Sedangkan sisi sekunder yang mengeluarkan arus maksimal 5A kita hubungkan dengan ampere meter yang kita miliki. Berikut gambarannya :

Bagaimana cara baca ampere meter-nya?
Sebagai contoh, ketika sisi primer trafo arus dialiri arus sebesar 50A, maka di ampere meter kita akan menunjuk angka sekitar 2,5 A. Untuk memperoleh nilai pengukuran arus yang sesungguhnya kita harus mengalikan hasil pengukuran di ampere meter dengan faktor kali trafo arus, yaitu 20 kali, dimana 2,5A x 20 sama dengan 50A.
Kok ribet ya harus dikalikan lagi hasilnya? Ada cara lain?
Agar kita tidak perlu mengalikan hasil pengukuran dengan faktor kali trafo arus maka pada saat memberli ampere meter kita bisa memilih ampere meter yang memiliki rasio sama dengan rasio CT. Dengan rasio yang sama maka apa yang ditunjukkan oleh ampere meter merupakan nilai yang sesungguhnya karena hasil pengukuran sudah “dikalikan” oleh ampere meter tersebut. Berikut contohnya :

Pada contoh di atas, ampere meter memiliki rasio 200/5A, artinya bisa digunakan berbarengan dengan CT dengan rasio 200/5A sehingga hasil baca ampere meter tersebut sudah sesuai dengan arus sesungguhnya.

Pengertian Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang mengubah energi termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
  1. Motor bakar pembakaran luar, yaitu suatu mesin yang mempunyai sistim pembakaran yang terjadi diluar dari mesin itu sendiri. Misalnya mesin uap dimana energi thermal dari hasil pembakaran dipindahkan kedalam fluida kerja mesin. Pembakaran air pada ketel uap menghasilkan uap kemudian uap tersebut baru dimasukkan kedalam sistim kerja mesin untuk mendapatkan tenaga mekanik.
  2. Motor pembakaran dalam. Pada umumnya motor pembakaran dalam dikenal dengan motor bakar. Proses pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin itu sendiri sehingga gas hasil pembakaran berfungsi sekaligus sebagai fluida kerja mesin. Motor bakar itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan sistim yang dipakai, yaitu motor bakar torak, motor bakar turbin gas, dan motor bakar propulsi pancar gas. Untuk motor bakar torak dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu motor bensin dan motor diesel. Menurut langkah kerjanya motor bakar dibagi menjadi mesin dengan proses dua langkah dan mesin dengan proses empat langkah.
Klasifikasi Motor Bakar
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:
a. Berdasar Sistem Pembakarannya
a). Mesin bakar dalam
Mesin pembakaran dalam atau sering disebut sebagai Internal Combustion Engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
a. Pemakian bahan bakar irit
b. Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
c. Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap, kondesor, dan sebagainya.
Pada umumnya mesin pembakaran dalam dikenal dengan nama motor bakar.
b). Mesin bakar luar
Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal Combustion Engine (ECE) yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
a. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
c. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.
Contoh mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap, pelaksanaan pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin.

b. Berdasar Sistem Penyalaan
a). Motor bensin
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor ini cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume konstan.
b). Motor diesel
Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin. Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu torak hampir mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Terjadilah pembakaran pada ruang bakar pada saat udara udara dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi.


Teori Motor DC Dan Jenis-Jenis Motor DC

Motor DC Wednesday, May 9th 2012. | Komponen, Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm, Sell Annuity Payment Motor adalah suatu mesin listrik yang menghasilkan gerak mekanis dengan prinsip elektromagnetis. Motor ditinjau dari catu-nya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu motor arus searah (Motor DC) dan motor arus bolak-balik (Motor AC). Simbol Motor DC Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan. Prinsip Kerja Motor DC Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet. Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan berputar. Hasil perkalian gaya dengan jarak pada suatu titik tertentu disebut momen, sisi aktif AD dan CB akan berputar pada porosnya karena pengaruh momen putar (T). Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada gambar diatas akan mengalami momen putar sebesar : Dimana : T = momen putar (Nm) F = gaya tolak (newton) r  = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter) Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi-sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan-kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar. Adapun arus listrik yang melewati kumparan akan menyebabkan terbentuknya GGL lawan (Eb) pada kumparan sebesar : Dimana : Eb  = GGL lawan (volt) P    = jumlah kutub-kutub motor a    =  jumlah cabang sisi kumparan n    =  jumlah penghantar Ф   = fluks per kutub (maxwell)

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/motor-dc/
Copyright © Elektronika Dasar

Teori Motor DC Dan Jenis-Jenis Motor DC

Motor DC Wednesday, May 9th 2012. | Komponen, Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm, Sell Annuity Payment Motor adalah suatu mesin listrik yang menghasilkan gerak mekanis dengan prinsip elektromagnetis. Motor ditinjau dari catu-nya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu motor arus searah (Motor DC) dan motor arus bolak-balik (Motor AC). Simbol Motor DC Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan. Prinsip Kerja Motor DC Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet. Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan berputar. Hasil perkalian gaya dengan jarak pada suatu titik tertentu disebut momen, sisi aktif AD dan CB akan berputar pada porosnya karena pengaruh momen putar (T). Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada gambar diatas akan mengalami momen putar sebesar : Dimana : T = momen putar (Nm) F = gaya tolak (newton) r  = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter) Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi-sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan-kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar. Adapun arus listrik yang melewati kumparan akan menyebabkan terbentuknya GGL lawan (Eb) pada kumparan sebesar : Dimana : Eb  = GGL lawan (volt) P    = jumlah kutub-kutub motor a    =  jumlah cabang sisi kumparan n    =  jumlah penghantar Ф   = fluks per kutub (maxwell)

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/motor-dc/
Copyright © Elektronika Dasar

Bagaimana Cara Kerja Generator Membuat Listrik?

Bagaimana Generator Berkerja
sewa genset
Bagaimana Cara Kerja Generator Membuat Listrik?
Generator peralatan yang berguna yang menyediakan tenaga listrik selama pemadaman listrik dan mencegah diskontinuitas kegiatan sehari-hari atau gangguan operasi bisnis. Generator tersedia dalam konfigurasi listrik dan fisik yang berbeda untuk digunakan dalam aplikasi yang berbeda menurut sewa genset. Pada bagian berikut, kita akan melihat bagaimana fungsi pembangkit, komponen utama dari generator, dan bagaimana generator beroperasi sebagai sumber sekunder daya listrik dalam aplikasi perumahan dan industri.
Bagaimana cara kerja generator?
Generator listrik adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik diperoleh dari sumber eksternal menjadi energi listrik sebagai output.
Hal ini penting untuk memahami bahwa generator tidak benar-benar ‘membuat’ energi listrik. Sebaliknya, menggunakan energi mekanik disediakan untuk itu untuk memaksa pergerakan muatan listrik hadir dalam kawat lilitan melalui sebuah sirkuit listrik eksternal. Aliran muatan listrik merupakan arus listrik keluaran yang diberikan oleh generator. Mekanisme ini dapat dipahami dengan mempertimbangkan generator untuk menjadi analog dengan pompa air, yang menyebabkan aliran air tetapi tidak benar-benar ‘membuat’ air yang mengalir melalui itu.
The modern Generator bekerja pada prinsip induksi elektromagnetik ditemukan oleh Michael Faraday pada 1831-1832 menurut rental genset. Faraday menemukan bahwa aliran atas muatan listrik dapat diinduksi dengan memindahkan sebuah konduktor listrik, seperti kawat yang mengandung muatan listrik, dalam medan magnet. Gerakan ini menciptakan perbedaan tegangan antara kedua ujung kawat atau konduktor listrik, yang pada gilirannya menyebabkan muatan listrik mengalir, sehingga menghasilkan arus listrik.
Komponen utama dari generator
Komponen utama dari generator listrik dapat secara luas diklasifikasikan sebagai berikut (lihat ilustrasi di atas):
  • Mesin
  • Alternator
  • Sistem Bahan Bakar
  • Voltage Regulator
  • Pendingin dan Exhaust Sistem
  • Sistem Pelumasan
  • Charger Baterai
  • Control Panel
  • Majelis Utama / Bingkai
Penjelasan menurut penyewaan genset mengenai komponen utama generator diberikan di bawah ini.
  • (1) Mesin
    • Mesin adalah sumber energi input mekanik ke generator. Ukuran mesin berbanding lurus dengan daya output maksimum generator dapat menyediakan. Ada beberapa faktor yang perlu diingat ketika menilai mesin generator Anda. Produsen mesin harus berkonsultasi untuk mendapatkan spesifikasi operasi mesin penuh dan jadwal pemeliharaan.
      • (A) Jenis Bahan Bakar Bekas – mesin Generator beroperasi pada berbagai bahan bakar seperti solar, bensin, propana (dalam bentuk cair atau gas), atau gas alam. Mesin yang lebih kecil biasanya beroperasi pada bensin, sementara mesin yang lebih besar berjalan di diesel, propana cair, gas propana, atau gas alam. Mesin tertentu juga dapat beroperasi pada pakan ganda dari kedua diesel dan gas dalam mode operasi bi-fuel.
      • (B) Overhead Valve (OHV) Mesin vs Mesin non-OHV – mesin OHV berbeda dari mesin lain dalam intake dan exhaust katup mesin yang terletak di kepala silinder mesin sebagai lawan yang dipasang pada blok mesin. Mesin OHV memiliki beberapa keunggulan dibandingkan mesin lain seperti:
        • Desain kompak
        • mekanisme operasi Simpler
        • Daya tahan
        • User-friendly dalam operasi
        • Rendah kebisingan selama operasi
        • tingkat emisi rendah Namun, OHV-mesin juga lebih mahal daripada mesin lainnya.
        • (C) Cast Iron Lengan (CIS) di Mesin Cylinder – The CIS adalah lapisan dalam silinder mesin. Ini mengurangi keausan, dan memastikan daya tahan mesin. Kebanyakan OHV-mesin yang dilengkapi dengan CIS tetapi penting untuk memeriksa fitur ini di mesin generator menurut penyewaan Genset. CIS bukanlah fitur mahal tapi memainkan peran penting dalam ketahanan mesin terutama jika Anda perlu menggunakan generator Anda sering atau untuk jangka waktu yang lama.
  • (2) Alternator
    • Alternator, juga dikenal sebagai ‘genhead’, adalah bagian dari generator yang menghasilkan output listrik dari input mekanis yang disediakan oleh mesin. Ini berisi perakitan bagian-bagian stasioner dan bergerak terbungkus dalam perumahan. Komponen bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan listrik, yang pada gilirannya menghasilkan listrik.
      • (A) Stator – ini adalah komponen stasioner. Ini berisi satu set konduktor listrik luka dalam gulungan atas inti besi.
      • (B) Rotor / Armature – ini adalah komponen bergerak yang menghasilkan medan magnet berputar di salah satu dari tiga cara berikut:
      • (I) Dengan induksi – ini dikenal sebagai alternator brushless dan biasanya digunakan dalam generator besar.
      • (Ii) Dengan magnet permanen – Hal ini biasa terjadi di unit alternator kecil.
      • (Iii) Dengan menggunakan exciter – Sebuah exciter merupakan sumber kecil arus searah (DC) yang memberikan energi rotor melalui perakitan melakukan slip ring dan sikat.
Rotor menghasilkan medan magnet bergerak di sekitar stator, yang menginduksi tegangan perbedaan antara gulungan stator. Ini menghasilkan arus bolak-balik (AC) output dari generator.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang Anda butuhkan untuk diingat saat menilai alternator generator:
  • (A) Logam vs Perumahan Plastik – Sebuah desain semua logam memastikan daya tahan alternator. Perumahan plastik bisa cacat dengan waktu dan menyebabkan bagian yang bergerak dari alternator yang akan terkena. Hal ini meningkatkan dan keausan dan yang lebih penting, adalah berbahaya bagi pengguna.
  • (B) bantalan bola dibandingkan Needle Bearing – bantalan bola yang disukai dan bertahan lebih lama.
  • (C) Brushless Desain – Sebuah alternator yang tidak menggunakan kuas membutuhkan perawatan yang kurang dan juga menghasilkan tenaga bersih.
  • (3) Sistem Bahan Bakar
    • Tangki bahan bakar biasanya memiliki kapasitas yang cukup untuk menjaga generator operasional selama 6 sampai 8 jam pada rata-rata. Dalam kasus unit pembangkit kecil, tangki bahan bakar merupakan bagian dari dasar selip generator atau dipasang di atas bingkai pembangkit. Untuk aplikasi komersial, mungkin perlu untuk mendirikan dan menginstal tangki bahan bakar eksternal. Semua instalasi tersebut tunduk pada persetujuan dari Divisi Perencanaan Kota. Klik link berikut untuk informasi lebih lanjut mengenai tangki bahan bakar untuk generator.
    • Fitur umum dari sistem bahan bakar meliputi berikut ini:
      • (A) sambungan pipa dari tangki bahan bakar ke mesin – Garis suplai mengarahkan bahan bakar dari tangki ke mesin dan garis kembali mengarahkan bahan bakar dari mesin ke tangki.(B) pipa ventilasi untuk tangki bahan bakar – Tangki bahan bakar memiliki pipa ventilasi untuk mencegah penumpukan tekanan atau vakum selama mengisi dan drainase tangki. Ketika Anda mengisi ulang tangki bahan bakar, pastikan logam-ke-logam kontak antara nozzle pengisi dan tangki bahan bakar untuk menghindari percikan api.
      • (C) koneksi Overflow dari tangki bahan bakar ke pipa pembuangan – ini diperlukan agar setiap meluap selama mengisi tangki tidak menyebabkan tumpahan cairan pada genset.
      • (D) pompa bahan bakar – ini mentransfer bahan bakar dari tangki penyimpanan utama ke tangki hari. Pompa bahan bakar biasanya dioperasikan secara elektrik.
      • (E) Bahan Bakar Air Separator / Fuel Filter – Ini memisahkan air dan benda asing dari bahan bakar cair untuk melindungi komponen lain dari generator dari korosi dan kontaminasi.
      • (F) Fuel Injector – Ini atomizes bahan bakar cair dan semprotan jumlah yang diperlukan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
  • (4) Voltage Regulator
    • Seperti namanya, komponen ini mengatur tegangan output dari generator. Mekanisme ini dijelaskan di bawah terhadap setiap komponen yang berperan dalam proses siklus regulasi tegangan.
      • (1) Voltage Regulator: Konversi AC ke DC Voltage Current – Regulator tegangan mengambil sebagian kecil dari output generator tegangan AC dan mengubahnya menjadi arus DC. Regulator tegangan kemudian feed arus DC ini untuk satu set gulungan sekunder di stator, yang dikenal sebagai gulungan exciter.
      • (2) Exciter Windings: Konversi DC ke AC Current Current – Gulungan exciter sekarang berfungsi mirip dengan gulungan stator primer dan menghasilkan arus AC yang kecil. Gulungan exciter yang terhubung ke unit yang dikenal sebagai berputar rectifier.
      • (3) Rotating Rectifier: Konversi AC ke DC Current Current – ini memperbaiki arus AC yang dihasilkan oleh gulungan exciter dan mengubahnya menjadi arus DC. Arus DC ini diumpankan ke rotor / angker untuk menciptakan medan elektromagnetik selain medan magnet berputar rotor / angker.
      • (4) Rotor / Armature: Konversi DC ke AC Current Voltage – Rotor / angker sekarang menginduksi tegangan AC yang lebih besar di seluruh gulungan stator, yang generator sekarang menghasilkan sebagai output tegangan AC yang lebih besar.
Siklus ini terus berlanjut sampai generator mulai menghasilkan output tegangan setara dengan kapasitas operasi penuh. Sebagai output dari generator meningkat, regulator tegangan menghasilkan kurang arus DC. Setelah generator mencapai kapasitas operasi penuh, regulator tegangan mencapai keadaan keseimbangan dan menghasilkan cukup arus DC untuk mempertahankan output generator di tingkat operasi penuh.
Bila Anda menambahkan beban untuk generator, tegangan output dips sedikit. Hal ini mendorong regulator tegangan ke dalam tindakan dan siklus di atas dimulai. Siklus ini terus berlanjut sampai landai keluaran pembangkit hingga kapasitas operasi penuh aslinya.
  • (5) Cooling & Exhaust Sistem
    • (A) Sistem Pendingin
      • Penggunaan terus-menerus dari generator menyebabkan berbagai komponen untuk mendapatkan memanas. Sangat penting untuk memiliki pendingin dan ventilasi sistem untuk menarik panas yang dihasilkan dalam proses.
      • Baku / air tawar kadang-kadang digunakan sebagai pendingin untuk generator, tetapi ini sebagian besar terbatas pada situasi tertentu seperti generator kecil dalam aplikasi kota atau unit yang sangat besar lebih dari 2.250 kW dan di atas. Hidrogen kadang-kadang digunakan sebagai pendingin untuk belitan stator unit pembangkit besar karena lebih efisien dalam menyerap panas dari pendingin lainnya. Hidrogen menghilangkan panas dari generator dan transfer melalui penukar panas ke dalam sirkuit pendingin sekunder yang berisi air de-mineralisasi sebagai pendingin. Inilah sebabnya mengapa generator yang sangat besar dan pembangkit listrik kecil sering memiliki menara pendingin yang besar di samping mereka. Untuk semua aplikasi umum lainnya, baik perumahan dan industri, radiator standar dan kipas dipasang pada generator dan bekerja sebagai sistem pendingin primer.
      • Hal ini penting untuk memeriksa tingkat pendingin generator pada setiap hari. Sistem pendingin dan pompa air baku harus memerah setelah setiap 600 jam dan penukar panas harus dibersihkan setelah setiap 2.400 jam operasi pembangkit. Generator harus ditempatkan di daerah terbuka dan berventilasi yang memiliki pasokan yang cukup dari udara segar. The National Electric Code (NEC) mengamanatkan bahwa ruang minimal 3 meter harus diizinkan di semua sisi generator untuk memastikan aliran udara pendingin.
    • (B) Exhaust Sistem
      • Asap knalpot yang dipancarkan oleh generator yang sama seperti knalpot dari setiap diesel atau gasonline mesin lain dan mengandung bahan kimia yang sangat beracun yang perlu dikelola dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menginstal sistem pembuangan yang memadai untuk membuang gas buang. Hal ini tidak dapat ditekankan cukup karena keracunan karbon monoksida tetap menjadi salah satu penyebab paling umum kematian di pos daerah badai terpengaruh karena orang cenderung bahkan tidak berpikir tentang hal itu sampai terlambat.
      • Pipa knalpot biasanya terbuat dari besi cor, besi tempa, atau baja. Ini harus berdiri bebas dan tidak boleh didukung oleh mesin generator. Pipa knalpot biasanya melekat pada mesin menggunakan konektor fleksibel untuk meminimalkan getaran dan mencegah kerusakan sistem pembuangan generator. Pipa knalpot berakhir di luar ruangan dan memimpin jauh dari pintu, jendela dan bukaan lainnya ke rumah atau bangunan. Anda harus memastikan bahwa sistem pembuangan generator Anda tidak terhubung dengan yang peralatan lainnya. Anda juga harus berkonsultasi dengan tata kota setempat untuk menentukan apakah operasi generator Anda akan perlu untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah daerah untuk memastikan Anda sesuai dengan undang-undang lokal melindungi terhadap denda dan hukuman lainnya.
  • (6) Sistem Pelumas
    • Karena generator terdiri bagian yang bergerak dalam mesin, ia membutuhkan pelumasan untuk memastikan daya tahan dan kelancaran operasional untuk jangka waktu yang panjang. Mesin generator dilumasi oleh minyak yang tersimpan dalam pompa. Anda harus memeriksa tingkat minyak pelumas setiap 8 jam operasi pembangkit. Anda juga harus memeriksa setiap kebocoran pelumas dan mengubah minyak pelumas setiap 500 jam operasi pembangkit.
  • (7) Charger Baterai
    • Fungsi awal generator adalah baterai dioperasikan. Charger baterai menyimpan baterai genset diisi dengan memasok dengan ‘melayang’ tegangan yang tepat. Jika tegangan mengambang sangat rendah, baterai akan tetap undercharged. Jika tegangan mengambang sangat tinggi, hal itu akan mempersingkat masa pakai baterai. Pengisi daya baterai biasanya terbuat dari stainless steel untuk mencegah korosi. Mereka juga sepenuhnya otomatis dan tidak memerlukan penyesuaian yang harus dibuat atau pengaturan yang akan diubah. The DC tegangan output dari charger baterai ditetapkan sebesar 2.33 Volt per sel, yang merupakan tegangan mengambang yang tepat untuk baterai asam timbal. Charger baterai memiliki DC tegangan output terisolasi yang tidak mengganggu fungsi normal dari generator.
  • (8) Control Panel
    • Ini adalah antarmuka pengguna generator dan berisi ketentuan untuk outlet listrik dan kontrol. Artikel berikut memberikan rincian lebih lanjut mengenai panel kontrol pembuat. Produsen yang berbeda memiliki fitur beragam yang ditawarkan di panel kontrol unit mereka. Beberapa di antaranya disebutkan di bawah ini.
      • (A) Listrik start dan shut-down – panel mulai Auto kontrol otomatis memulai generator Anda selama pemadaman listrik, memantau generator saat beroperasi, dan secara otomatis menutup unit bila diperlukan lagi.
      • (B) alat pengukur Engine – alat pengukur yang berbeda menunjukkan parameter penting seperti tekanan minyak, suhu pendingin, tegangan baterai, kecepatan putaran mesin, dan durasi operasi. Pengukuran konstan dan pemantauan parameter ini memungkinkan built-in shut down generator ketika semua ini melewati ambang batas masing-masing.
      • (C) Generator pengukur – Panel kontrol juga memiliki meter untuk pengukuran arus dan tegangan, dan frekuensi operasi.
      • (D) kontrol lain – Tahap saklar pemilih, switch frekuensi, dan saklar kontrol mesin (mode manual, mode otomatis) antara lain.
  • (9) Majelis Utama / Bingkai
    • Semua generator, portabel atau stasioner, telah disesuaikan rumah yang menyediakan basis dukungan struktural. Bingkai juga memungkinkan untuk dihasilkan harus dibumikan untuk keselamatan.
Menggunakan Generator Power Residential & Aplikasi Industri
  • Sedangkan prinsip dasar operasi untuk menghasilkan listrik tetap kurang lebih sama dalam semua jenis generator, mekanisme powering up aplikasi Anda menggunakan output listrik generator bervariasi sedikit dari satu sistem ke yang lain.
Generator portabel
  • Ini biasanya digunakan untuk tujuan perumahan untuk daya peralatan rumah tangga beberapa saat outage atau di lokasi konstruksi yang tidak memiliki sumber daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan alat seperti latihan, gergaji dan penyemprot cat. Anda biasanya akan memerlukan sistem yang menghasilkan setidaknya 4 kilowatt (kW) kekuasaan.
Gunakan Penyuluhan Tali:
  • Salah satu cara yang paling ekonomis untuk menjamin pasokan listrik selama pemadaman adalah dengan menggunakan kabel ekstensi untuk langsung menghubungkan generator portabel untuk menyalakan peralatan yang dipilih di rumah Anda.
Penggunaan Transfer Daya Switch:
  • Sebuah cara aman untuk menggunakan generator portabel adalah memiliki saklar pemindah daya terpasang dan terhubung ke panel listrik utama rumah Anda. Seperti namanya, saklar pemindah daya memungkinkan beralih dari sumber listrik utama, biasanya tenaga listrik, ke sumber listrik sekunder atau tersier seperti generator ketika pasokan dari sumber utama terganggu. Switch manual dioperasikan melalui manipulasi langsung atau dengan menggunakan perangkat kontrol kabel jarak jauh. Selama pemadaman listrik, saklar pemindah isolat panel listrik dari pasokan utilitas dan menghubungkan ke generator.
  • Generator kemudian dapat terhubung ke saklar pemindah daya melalui kabel ekstensi. Output listrik dari generator kemudian dapat dimasukkan ke dalam sirkuit melalui pemutus sirkuit utama dan digunakan untuk daya sirkuit yang diperlukan. Sirkuit kritis dan non-kritis panel dapat dikelompokkan secara individual dan terpisah kabel sehingga kekuatan portabel generator hanya bagian penting yang diperlukan.
  • Mengisolasi garis utilitas dari sumber pembangkit juga menghilangkan risiko ‘feed back’. Umpan balik adalah aliran listrik dari generator ke garis utilitas, yang dapat berakibat fatal bagi listrik bekerja pada jalur utilitas selama pemadaman.
Generator siaga Residential
  • Sebuah generator portabel terbatas dalam utilitas karena dapat kekuatan hanya beberapa peralatan. Sebuah sistem siaga perumahan darurat dapat digunakan untuk memberikan daya untuk seluruh rumah tangga dan bahkan dapat menjaga AC operasional selama pemadaman listrik. Anda juga dapat memilih unit siaga kecil berkuasa hanya beberapa sirkuit untuk menjaga peralatan penting seperti lemari es, lampu dan kipas berjalan selama pemadaman. Unit ini biasanya berkisar dalam kapasitas pembangkit listrik dari 6 kW sampai 40 kW.
Penggunaan Automatic transfer Beralih
  • Generator siaga biasanya dipasang di luar rumah dan terhubung ke panel listrik utama melalui saklar transfer otomatis. Sistem secara otomatis mengembalikan listrik ke rumah tangga dalam waktu sekitar 20 detik dari kegagalan daya tanpa intervensi manual.
Komersial Standby / Industri Generator
  • Generator industri digunakan dalam fasilitas komersial seperti kantor perusahaan, pabrik, operasi pertambangan, rumah jompo, pusat data, rumah sakit dan sebagainya yang tidak bisa membayar risiko diskontinuitas dalam operasi bisnis selama kegagalan daya. Ini sering unit stasioner yang menghasilkan mana saja dari 50 kW sampai dengan 2000 kW. Sebagian kecil dan perumahan generator fase tunggal (120 Volt), tetapi generator komersial hampir selalu tiga fase (120, 240 atau 480 Volt).
Penggunaan Automatic transfer
  • Mirip dengan sistem siaga perumahan, komersial standby / generator industri yang ditransfer ke panel listrik utama bangunan melalui transfer switch otomatis dan dipecat secara otomatis selama pemadaman listrik. Ini dirancang khusus sehingga beralih antara sumber primer dan sekunder kekuasaan hanya memakan waktu sekitar sepersekian detik dan praktis memungkinkan untuk pasokan mulus kekuasaan.